Taman Nasional Betung Kerihun – Nirwana Di Perbatasan


Taman Nasional Betung Kerihun atau TNBK ialah wilayah
konservasi yang terletak di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Kawasan
seluas 800.000 hektar ini menjadi tempat tinggal banyak sekali jenis tanaman dan fauna
endemik maupun langka.





Kondisi alamnya yang sangat eksotis menimbulkan TN Betung Kerihun selaku destinasi rekreasi yang juga prospektif. Sebab, kawasan ini mempunyai banyak bentang alam seperti sungai, gunung, bahkan budaya yang menjadi daya tarik tersendiri.






Sejarah Taman Nasional Betung Kerihun





Sebelumnya, Taman Nasional Betung Kerihun dikenal sebagai Bentuang Karimun. Kawasan ini ditetapkan pertama kali oleh Menteri Pertanian selaku area konservasi alam seluas 600.000 hektar pada tahun 1982. Sepuluh tahun lalu, luas kawasan bermetamorfosis 800.000 hektar pada tahun 1992 dan statusnya berubah menjadi taman nasional.





Pada bulan Februari 2004, kedua negara yang dilintasi taman nasional ini, yaitu Indonesia dan Malaysia sepakat mengajukan permintaan secara resmi terhadap UNESCO dengan tujuan untuk mengakui daerah konservasi tersebut selaku salah satu situs warisan dunia.





Kondisi Alam Taman Nasional Betung Kerihun









1. Lokasi





Secara administratif Betung Kerihun National Park berlokasi di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Batas wilayah taman nasional di sebelah utara yakni Serawak, Malaysia Timur, di sebelah selatan yaitu Provinsi Kalimantan Tengah, di sebelah timur memiliki batas dengan Provinsi Kalimantan Timur, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sintang.





2. Iklim dan Hidrologi





Taman nasional ini mempunyai iklim tropis dengan temperatur udara antara 21°-29° Celcius. Ketika musim penghujan, daerah ini kerap mengalami banjir, tetapi saat animo kemarau fatwa air menjadi sedikit terhambat. Sementara itu, anutan air yang dimiliki sangatlah banyak yakni sekitar ratusan sungai kecil dan besar, terutama sepanjang DAS (Daerah Aliran Sungai) Kapuas.





3. Ekosistem





Tipe ekosistem di daerah taman nasional ini terbagi menjadi delapan jenis. Diantaranya ialah ekosistem hutan dipterocarpaceae dataran rendah atau low land dipterocarp forest, ekosistem hutan dipterocarpaceae bukit hill dipterocarp forest, dan ekosistem hutan aluvial atau alluvial forest.





taman nasional betung kerihun




Ada
pula ekosistem hutan sekunder renta atau old secondaiy forest, ekosistem
hutan rawa atau swamp forest, ekosistem hutan gunung atau montane forest,
ekosistem hutan berkapur limestone forest, dan ekosistem hutan
sub-gunung atau sub-montane forest.





Flora dan Fauna Taman Nasional Betung Kerihun





Sebagai tempat hutan tropis primer, Taman Nasional Betung Kerihun memiliki tugas yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup aneka jenis fauna. Oleh karena itu, daerah ini tidak hanya kaya akan keanekaragaman tanaman, namun juga memiliki aneka macam jenis fauna. Flora dan fauna tersebut sebagian yaitu jenis endemik bahkan langka.





1. Flora





Kelompok tanaman yang banyak ditemui di daerah taman nasional ini antara lain ialah Hopea, Shorea, Dipterocarpus, Mrytaceae, Clusiaceae, Vatica, Burseraceae, Dryobalanops, Euphorbiaceae, Parashorea, dan beberapa kalangan yang lain.





anggrek tnbk




Beberapa spesies tumbuhan endemik di daerah ini antara lain Amyxa pluricormis yang ialah tumbuhan unik satu-satunya di dunia (saudara pohon gaharu dan mempunyai marga sendiri), Castanopsis inermis, Neo uvaria, Shorea peltata, Chisocheton caulifloris, Eugenia spicata, Lithocarpus phillipinensis, Acuminatissima, dan juga pisang musa.





Selain itu, tempat ini dimengerti memiliki 89 spesies anggrek seperti Coelogyne asperata dan kalangan Dendrochilum. Bunga jenis lain yang dapat ditemui di taman nasional ini yakni bunga betung kerihun.





2. Fauna





Kelompok mamalia yang terdapat di taman nasional ini ada lebih dari 48 spesies. Diantaranya yakni sambar (Cervus sp.), kelinci (Tragulus napu), berang-berang (Lutra sumatrana), macan dahan (Muntiacus muntjak), dan kijang emas (Mutiacus atherodes),





macan dahan kalimantan




Sementara itu ada lebih dari 7 spesies primata yang dapat dijumpai, mirip tarsius (Tarsius bancanus), hout (Presbytis frontata), kelempiau (Hylobates muelleri), seaman (Presbytis rubicunda), orangutan Borneo (Pongo pygmaeus), Macaca fascicularis, dan Macaca nemestrina.





Kelompok reptil dan amfibi yang tercatat di daerah ini berjumlah sekitar 1.500 spesies dengan 51 spesies amfibi, 21 spesies ular, 3 spesies kura-kura, 26 spesies kadal, dan 2 spesies buaya. Binatang hidup di dua alam yang paling unik yakni spesies Leptobrachella myorbergi atau katak terkecil di dunia yang ukurannya hanya satu sentimeter.





Kelompok
ikan tercatat lebih dari 4.000 spesies yang berasal dari 35 sungai, baik sungai
besar ataupun sungai kecil. 14 spesies dari ikan tersebut yaitu jenis endemik
yang cuma ada di Borneo atau Kalimantan.





Burung
atau aves yang berhasil diidentifikasi sekitar 301 spesies yang berasal dari 151
genus dan 36 famili. Diketahui bahwa 15 spesies tersebut merupakan jenis migran
dan 24 diantaranya adalah jenis endemik Kalimantan.





Beberapa spesies burung yang merupakan temuan gres antara lain Pycononotus flasvescent, Dendricitta cinerascens, Acciper nisus, Kalus luscinia, Ficedula parva, dan Rhinomyas brunneata. Adapun hornbill atau enggang gading (Buceros vigil) adalah fauna yang menjadi maskot Provinsi Kalimantan Barat.





Kegiatan dan Destinasi Wisata





Ada banyak sekali kegiatan dan destinasi rekreasi yang mampu dilakukan di Taman Nasional Betung Kerihun. Mulai dari rekreasi alam sampai rekreasi budaya.





taman nasional danau sentarum




1. Danau Sentarum





Danau Sentarum telah ditetapkan sebagai daerah untuk santunan satwa liar semenjak tahun 1985. Pengunjung yang ingin memperhatikan aneka jenis satwa mampu berkunjung ke danau ini yang tepatnya terletak di Sungai Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, dan juga dekat dengan perbatasan Malaysia, Sarawak.





2. DAS Mendalam





DAS Mendalam tidak cuma sebatas Daerah Aliran Sungai saja, namun ada aneka macam tujuan rekreasi yang dapat dikunjungi di sekitarnya. Lokasi ini cocok untuk pengunjung yang kegemaran fotografi, alasannya adalah panoramanya begitu indah dengan aneka macam jenis satwa yang sayang kalau dilewatkan.





Diantaranya ialah Desa Tanjung Karang Padua dan Desa Datah Dian. Kedua desa ini terletak di pinggir Sungai Mendalam yang dihuni oleh masyarakat Dayak Kayaan. Waktu tempuh menuju desa tersebut sekitar satu jam dengan perahu motor.





Pengunjung
mampu menjumpai banyak sekali kebudayaan khas penduduk Dayak Kayaan mirip pakaian,
kesenian (tari, musik, dan nyanyian), dan masakan serta minuman tradisional.
Ada juga kesenian khas kawasan ialah seni pembuatan Mandau dan seni tato.





Selain
itu, di tepi Sungai Mendalam, tepatnya di Dusun Semangkok terdapat pemakanan
tradisional yang diketahui dengan sebutan ‘kulambu’.





3. Nanga Sambus





Nanga Sambus ialah perkampungan Melayu yang masih berada di area DAS Mendalam. Perkampungan Melayu ialah istilah yang digunakan masyarakat Kapuas Hulu kepada masyarakat muslim. Di sini pengunjung mampu menikmati kesenian Islam, misalnya rebana (seni musik tari) dan tari jepin.





4. Sungai Kapuas





Sungai Kapuas terkenal akan pesona alamnya yang begitu eksotis. Sungai ini juga menjadi nasehat bagi hadirin taman nasional yang ingin melaksanakan napak tilas George Muller menelusuri Kapuas-Mahakam. Perjalanan melintasi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur ini membutuhkan waktu sekitar 7 hari.





sungai kapuas




5. Ekspedisi Goa di Sungai Keriau





Sungai
Keriau ialah anak dari Sungai Kapuas yang berhulu di Gunung Kerihun. Keunikan
dari sekitar daerah sungai ini adalah banyaknya gunung kapur antik dan goa
sarang walet yang mampu ditemui.





Beberapa
goa di sekitarnya yang dapat dikunjungi antara lain Goa Kaung I, Goa Kaung II,
Goa Puun Lunuk, Goa Puun Peang, Goa Arong, Goa Diang Baka, Goa Tolo, Goa Tolo
Cutang, Goa Pakau, Goa Doro, Goa Tahapun Cutang, Goa Utok Umo, dan Goa Boro
Osong.





6. DAS Embaloh





Sungai
Embaloh yaitu jalur utama yang dilalui hadirin untuk melintasi
tempat TNBK. Di sepanjang pedoman sungai ini hingga ke hulu akan dijumpai
banyak sekali jenis satwa liar dan aneka spesies tumbuhan anggrek.





7. Bengkal Jabun





Bengkal Jabun ialah nama dari sebuah lokasi dimana buaya katak dan buaya sumpit bertelur. Kawasan ini terletak di pinggir Sungai Sibau. Untuk meraih lokasi ini hadirin harus menggunakan perahu motor dan menempuh perjalanan selama satu setengah jam.





8. Mendaki Gunung Lawit





Keunikan dari Gunung Lawit yaitu gunung tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat yang pernah didaki. Proses pendakian gunung ini yakni melalui hulu Sungai Peyang, barulah lalu mendaki Gunung Lawit. Biasanya pendakian membutuhkan waktu sekitar 6 hari.





mendaki gunung




Meskipun cukup usang, tetapi lelah selama pendakian akan terobati dengan daya tarik yang ditawarkan di puncak gunung. Selain itu, di daerah ini pula hidup Musa lawitiensis, yang ialah sejenis pisang yang cuma mampu ditemukan di Gunung Lawit.





9. Camping





Pengunjung yang ingin menikmati hidup bareng alam juga dapat camping di tempat taman nasional ini. Disini sudah banyak dibangun lokasi camp yang ditawarkan untuk para hadirin. Diantaranya ialah Camp Derian dan Camp Mentibat.





Camp Derian ialah lokasi pemberhentian hadirin. Di sini sudah ada jalur khusus yang dibentuk selaku trek untuk memperhatikan tanaman dan fauna. Kawasan ini pula yang menjadi sarang fauna endemik Kalimantan ialah orang utan.





Camp Mentibat terletak di perbatasan wilayah taman nasional, tepatnya di sebelah hulu Dusun Nanga Hovat. Kawasan ini ditujukan selaku stasiun penelitian dan juga akomodasi terhadap pelancong. Ketika berada di lokasi ini, maka kita tidak cuma mengamati flora dan fauna saja, namun juga mampu melaksanakan penelitian.





10. Wisata Budaya





Apabila telah jenuh dengan wisata alam atau observasi, hadirin juga mampu menjajal wisata budaya. Di tempat ini terdapat masyarakat Dayak dengan budbahasa dan budaya yang khas. Suku Dayak umumnya tinggal di daerah hulu, baik itu suku Dayak Iban, Dayak Bukat, dan Dayak Taman.





Kehidupan suku Dayak masih berburu dan bertani, sedangkan
rumah tradisional mereka disebut Rumah Betang yang di dalamnya hidup  beberapa kepala keluarga sambil melaksanakan
acara bantu-membantu.





Mencoba menyatu dengan suku Dayak, pengunjung mampu memperhatikan proses pengerjaan sagu secara tradisional yang disebut sebagai mahap, pembuatan tajem atau sumpit, perburuan tradisional atau ngasu, dan menyaksikan kesenian tradisional berupa tarian dan musik.





Pengelola Taman Nasional





TN Betung Kerihun dikontrol oleh Balai Besar Taman Nasional betung Kerihun yang berkantor di Jl. Piere Tendean No. 100, Komplek Kodim 1206, Putussibau, Kalimantan Barat. Telepon +6256722282, Fax +6256721935.





Rute Menuju TN Betung Kerihun





Untuk berkunjung ke taman nasional ini, kita mampu memakai penerbangan menuju Kota Pontianak. Kemudian diteruskan dengan penerbangan menjuju Bandara Pangsuima, Kota Putussiabau. Selanjutnya perjalanan menggunakan boat dan menjelajahi aliran Sungai Kapuas, Sungai Sibau dan Sunga Mendalam selama 5 jam.


0 Response to "Taman Nasional Betung Kerihun – Nirwana Di Perbatasan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel