Bunga Kamboja – Taksonomi, Ciri, Morfologi & Jenisnya


Selain menjadi nama negara, kamboja juga digunakan untuk menyebut salah satu spesies tumbuhan bunga. Bunga kamboja banyak terdapat di Indonesia dan mudah ditemukan. Namun sebetulnya tumbuhan kamboja bukan flora asli nusantara ataupun dari negara Kamboja, melainkan berasal dari Amerika Tengah.





Bunga kamboja berasal dari genus Plumeria. Nama ilmiahnya diambil dari nama andal botani asal Prancis, Charles Plumier yang merupakan penemu tanaman kamboja.





Bunga kamboja banyak berkembang di Meksiko, Amerika Tengah, dan Kepulauan Karibia. Flora ini juga tersebar di Brazil dan Florida. Penamaan tanaman ini sangat bermacam-macam tergantung dari jenis spesies dan penyebutan di setiap kawasan tumbuhnya. Nama yang paling kerap digunakan untuk menyebut kamboja yakni frangipani.






Taksonomi Kamboja





Menurut penjabaran ilmiah, tanaman kamboja diidentifikasi selaku berikut:





KingdomPlantae
CladeTracheophytes
CladeAngiosperms
CladeEudicots
CladeAsterids
OrderGentianales
FamilyApocynaceae
SubtribePlumeriinae
GenusPlumeria




Ciri & Morfologi





Di Indonesia, kamboja sering tumbuh di area pemakaman sehingga kerap dikaitkan dengan hal-hal gaib. Berikut ini ialah karakteristik bunga yang menjadi favorit Sujiwo Tejo, antara lain:





bunga kamboja




1. Batang





Dilihat dari jenis batangnya, kamboja tergolong tumbuhan dikotil yang mempunyai pembuluh terbuka. Tekstur batangnya keras dengan bentuk lingkaran memanjang.





Pohon kamboja mempunyai cabang-cabang yang lumayan banyak. Batangnya mampu berkembang sampai 2 hingga 8 meter. Batang kamboja termasuk perbatangan yang berkembang dengan cepat dan besar lengan berkuasa, serta diketahui kebal kepada serangan hama dan penyakit.





Batang pohon kamboja menciptakan getah putih jikalau tersayat, getah ini disebut dengan lateks. Getah kamboja akan keluar jika cabangnya dipatahkan atau dengan cara mengiris batangnya. Getah pohon kamboja bertekstur lengket dan mampu mengakibatkan gatal atau iritasi pada kulit.





2. Akar





Pohon kamboja mempunyai akar tunggang dengan percabangan di dalam tanah dengan warnanya kecokelatan. Sama seperti fungsi akar kebanyakan, fungsinya yaitu untuk menyerap mineral dan air yang ada di dalam tanah. Akarnya berkembang secara merambat di dalam tanah dengan panjang meraih kedalaman 1,5 hingga 2 meter.





3. Daun Kamboja





Daun flora kamboja berjenis daun tunggal, sehingga tidak memiliki percabangan tulang. Warnanya hijau dan berbentuk lonjong. Daun kamboja tumbuh sampai ukuran 30 hingga 50 cm.





Pada lazimnya daun pohon kamboja tumbuh mengumpul di batang pohon. Biasanya daun kamboja akan layu dan rontok saat memasuki ekspresi dominan penghujan.





4. Buah Kamboja





Tanaman kamboja menghasilkan buah yang bentuknya lonjong. Warnanya kehijauan ketika masih muda dan akan berwarna kehitaman jika sudah tua. Ukuran buah kamboja kira-kira sepanjang 18 sampai 20 cm, sementara lebarnya 1 hingga 2 cm. Buah kamboja memiliki biji banyak didalamnya.





5. Bunga Kamboja





Bunga kamboja bentuknya menyerupai terompet. Tumbuh secara berkumpul di ujung ranting. Di bab dalamnya terdapat bulu, akan namun pada beberapa spesies tidak memilikinya.





Tangkai putiknya pendek, tumpul, dan bentuknya melebar. Warna bunga kamboja sungguh beragam, namun yang paling sering ditemui di Indonesia ialah warna putih dengan bab tengah berwarna kuning, serta ada pula bunga berwarna kuning dan merah muda.





Bunga Kamboja di Indonesia





Meskipun bukan ialah tumbuhan orisinil Indonesia, kamboja lekat dengan tradisi masyarakat Indonesia. Bunga tumbuhan ini sering digunakan dalam aneka macam kesempatan dan acara, terutama bagi penduduk Bali.





kamboja




Bunga kamboja pertama kali masuk ke Indonesia di kurun penjajahan Portugis dan Belanda. Sebagai tumbuhan yang adaptif dan mampu berkembang dengan baik di iklim apapun, risikonya bunga kamboja banyak tumbuh di Indonesia.





Di Bali, pohon kamboja berkembang di aneka macam kawasan, seperti lokasi ibadah umat Hindu. Sebab bunga kamboja sering digunakan dalam upacara etika umat Hindu. Sementara di kawasan lain di Indonesia, pohon kamboja dipakai sebagai peneduh ataupun ditanam di lingkungan pemakaman.





Banyaknya pohon kamboja yang ditanam di pemakaman membuat tumbuhan ini memiliki kesan mistis. Padahal di balik kebiasaan ini, ada fakta ilmiah untuk menjelaskannya.





Tanaman kamboja adalah jenis tanaman yang membutuhkan pemupukan intens biar terus hidup dan berbunga. Di pemakaman, jasad yang membusuk di dalam tanah akan terurai dan secara organik akan menyuburkan tanah. Oleh alasannya adalah itu, tanaman kamboja sungguh subur berkembang di area pemakaman.





Pohon kamboja memiliki karakteristik merontokkan bunga sebelum layu. Namun meskipun rontok, bunganya akan terus mengeluarkan aroma anyir. Sehingga area makam akan tetap wangi, meski tidak ada yang datang untuk menabur bunga. Kedua alasan tersebut lah yang menciptakan pohon kamboja sangat cocok dijadikan tanaman pemakaman.





Bunga Kamboja di Negara Lain





Di kawasan Amerika Tengah pada periode antik suku Maya dan Aztec, bunga kamboja selalu diasosiasikan dengan ilahi-yang kuasa, terutama dewa yang melambangkan kehidupan dan kesuburan. Bunga kamboja juga ialah simbol kewanitaan.





tanaman kamboja




Selain itu, bunga kamboja merupakan penanda status sosial seseorang. Orang dengan kedudukan tinggi akan menanam pohon kamboja di taman selaku tanda kedudukannya.





Di beberapa kepulauan Pasifik mirip Tahiti, Fiji, Samoa, Hawaii, New Zealand, Tonga, dan Kepulauan Cook, flora kamboja dipakai untuk menciptakan lei atau rangkaian bunga yang dikalungkan. Sedangkan tradisi Polinesia memanfaatkan bunga kamboja untuk dikenakan perempuan sebagai tanda status mereka.





Bunga yang dipasang di atas pendengaran kanan mengartikan bagwa beliau sedang mencari pasangan. Sementara bila dipasang di atas indera pendengaran kiri artinya dia telah memiliki pasangan.





Bunga kamboja juga menjadi simbol bunga nasional di beberapa negara. Di Nikaragua, bunga nasionalnya ialah kamboja jenis Plumeria rubra dengan nama lokal sacuanjoche. Sementara di Laos, bunga nasionalnya ialah kamboja jenis Plumeria alba dengan nama setempat champa atau dok champa.





Dalam tradisi Bengali, Filipina, dan Malaysia, bunga kamboja akrab kaitannya dengan akhir hayat dan pemakaman. Di Filipina dan Malaysia, selain menjadi tanaman pemakaman, pohon kamboja juga banyak ditanam di area terbuka mirip taman dan kawasan parkir. Sebab pohon kamboja bisa berkembang tinggi dan menciptakan daun rimbun, sehingga berkhasiat sebagai tempat berteduh.





Jenis Bunga Kamboja





Selain amis, bunga kamboja juga mampu hidup sampai ratusan tahun. Daunnya yang rimbun juga sungguh berguna untuk kawasan berteduh. Bentuk bunganya yang indah mengakibatkan bunga kamboja sebagai favorit para pecinta tanaman.





Berikut ini adalah berbagai jenis kamboja yang paling populer, ialah:





1. Plumeria alba





Jenis tumbuhan kamboja yang pertama berasal dari Puerto Rico. Pohonnya dapat tumbuh sampai ketinggian 7 meter. Bunganya berwarna putih dengan semburat warna kuning di bagian tengahnya. Baunya harum dan lembut. Karena wanginya yang menggembirakan, maka Plumeria alba sering dijadikan bahan untuk membuat wewangian.





Plumeria alba




Jenis kamboja ini hanya hidup di iklim tropis. Dibandingkan jenis kamboja yang lain, Plumeria alba memiliki kemajuan cukup lamban. Namun karena berkembang tinggi dengan lebar batang sampai 3,5 meter, maka pohon kamboja ini berguna sebagai peneduh dan program penghijauan. Bunganya pun tumbuh lebat di ujung-ujung ranting.





2. Plumeria obtusa





Jenis tanaman kamboja yang kedua berasal dari Kepulauan Bahama, Meksiko, Guatemala, dan Florida. Saat ini Plumeria obtusa sudah tersebar di banyak sekali negara dan biasanya dipakai selaku flora hias dan pengharum. Plumeria obtusa mampu hidup dengan baik di kawasan dengan iklim hangat.





Plumeria obtusa




Bunga Plumeria obtusa mempunyai kelopak melengkung ke arah luar dengan permukaan yang lebar, inilah yang menjadi ciri khas tumbuhan ini. Di bagian tengahnya terdapat semburat kuning, namun tidak selebar jenis kamboja yang lain, sehingga warna putihnya lebih mendominasi.





Plumeria obtusa mampu berkembang dengan baik di daerah cukup sinar matahari. Tetapi tumbuhan ini juga masih mampu hidup di daerah masbodoh. Hanya saja harus ditanam di tanah kering biar akarnya tidak membusuk.





3. Plumeria pudica





Jenis kamboja Plumeria pudica mudah diketahui alasannya adalah ukuran kelopak bunganya yang lebar. Selain itu, pohonnya juga tidak berkembang terlalu tinggi. Plumeria pudica berasal dari Panama, Venezuela, dan Kolombia. Warna bunga Plumeria pudica yaitu putih dan merah muda.





Plumeria pudica




Warna putihnya lebih dikenal dari warna merah muda. Namun, keduanya sama-sama indahnya. Jenis kamboja ini banyak dibudidayakan di Srilanka dengan nama lokal Sri Supakorn.





4. Plumeria rubra





Bunga kamboja jenis ini berasal dari Meksiko, Venezuela, dan Kolombia. Selain itu, jenis kamboja Plumeria rubra juga dibudidayakan di negara lainnya dengan iklim subtropis.





Plumeria rubra




Jenis bunga kamboja ini paling banyak didapatkan di tempat-kawasan yang berhubungan denga kebudayaan dan juga ritual keagamaan tertentu, khususnya Hindu dan Buddha. Kamboja Plumeria rubra mudah dimengerti dari bunganya yang berwarna kuning di bagian tengah, serta bagian kelopaknya yang menggulung dengan anggun. Tinggi pohon Plumeria rubra mencapai 8 meter.


0 Response to "Bunga Kamboja – Taksonomi, Ciri, Morfologi & Jenisnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel