Angin – Pemahaman, Proses Terjadi, Aspek Efek, Jenis & Penyebab


Jenis Angin – Hembusan angin terjadi sebab adanya perbedaan tekanan udara di daerah permukaan bumi serta dipengaruhi rotasi bumi. Perbedaan tekanan ini menyebabkan pergerakan ajaran massa udara dari tempat dengan tekanan udara tinggi menuju daerah bertekanan udara rendah.






Pengertian Angin





Angin adalah aliran udara dalam jumlah banyak akibar rotasi bumi dan imbas perbedaan tekanan udara di permukaan bumi. Angin akan bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Tekanan udara yang tidak sama akan menyebabkan udara mengalir atau bergerak.





hembusan angin




Angin terdiri dari beberapa macam dan biasanya diberi nama sesuai asal hadirnya, mirip angin darat, angin lembah, angin gunung, angin laut, dan sebagainya.





Proses Terjadinya Angin





Jika sebuah tempat mengalami cuaca panas, maka udara akan memuai sehingga lebih ringan dan naik ke atmosfer. Jika hal tersebut terjadi, maka tekanan udara akan menurun kerena massa udaranya berkurang. Selanjutnya, udara acuh taacuh disekitarnya akan mengalir ke kawasan udara bertekanan rendah.





Setelah itu, udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke permukaan tanah. Setibanya diatas permukaan tanah, maka udara kembali panas sehingga dan naik kembali. Kondisi pedoman naiknya udara panas dan turunnya udara hambar tersebut disebut konveksi.





Faktor Proses Terjadinya Angin





Dalam proses terjadinya angin yang telah diterangkan, ada beberapa faktor yang berpengaruh kepada ptoses tersebut, antara lain:






  • Gradien Barometris, yakni bilangan yang memberikan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar dengan jarak 111 km. Semakin besar gradien barometris, maka semakin cepat tiupan angin yang terjadi.




  • Lokasi Angin – Kecepatan angindi erat khatulistiwa lebih singkat dari kawasan yang berada jauh dari garis khatulistiwa.




  • Ketinggian Lokasi – Semakin tinggi sebuah daerah maka tiupan angin akan semakin kencang. Hal tersebut disebabkan oleh imbas gaya gesek yang menghalangi laju udara.




  • Angin pada siang hari condong bergerak lebih singkat ketimbang angin di malam hari.





Jenis Angin





Gerakan angin di permukaan bumi terdiri mampu dibedakan menurut faktor-aspek yang kuat serta tipe sirkulasi yang terjadi. Namun secara umum, angin mampu dibedakan menjadi 2 jenis, adalah:





1. Angin Umum





Angin lazim adalah sebuah gerakan massa udara yang senantiasa berembus sepanjang tahun dengan cakupan daerah yang sangat luas. Jenis angin dengan gerakan seperti ini adalah angin pasat, angin anti pasat, angin muson barat, dan angin muson timur.





– Angin Pasat





Angin pasat atau trade wind ialah jenis angin yang berembus di sekitar daerah beriklim tropis, seperti halnya di Indonesia. Angin ini dapat berembus secara tetap di sepanjang tahun, mulai dari daerah subtropik hingga menuju tempat ekuator atau khatulistiwa.





Angin pasat terjadi alasannya adanya perbedaan kerapatan udara di wilayah sekitar lintang 30o dengan tekanan maksimum dan sekitar lintang 10o yang bertekanan minimum, baik itu lintang utara maupun lintang selatan.





Angin pasat yang terjadi di kawasan utara garis khatulistiwa disebut angin pasat timur maritim. Sementara angin pasat yang terjadi di kawasan selatan khatulistiwa disebut angin pasat tenggara. Umumnya, kawasan konferensi antara angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara berada di sekeliling lintang 10o LU – 10o LS yang juga dikenal sebagai tempat tak berangin.





Daerah di sekeliling garis khatulistiwa ini sering disebut selaku zone massa udara hening atau doldrum. Bisa juga dibilang selaku Daerah Konvergensi Antar Tropik atau DKAT. Lokasinya tidak tetap alasannya adalah bisa terjadi pergeseran ke arah utara ataupun ke selatan mengikuti arah gerak matahari. Namun, pergantian terseby cuma sebatas wilayah 10o LS dan 10o LU.





– Angin Anti Pasat





Sebutan lain dari angin anti pasat yakni angin barat atau westerlies yang merupakan kebalikan dari angin pasat. Pada dasarnya, gerakan angin barat berasal dari tempat subtropis yang berada di sekitar lintang 30o LU dan 30o LS. Angin ini memiliki tekanan maksimum ke kawasan bundar kutub sekitar 60o LU dan 60o LS yang jadi daerah sentra tekanan rendah.





Ketika berada di daerah sekitar lintang 20o – 30o LU dan LS, angin anti pasat akan kembali turun secara vertikal selaku angin kering. Angin ini lalu menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya dari adanya angin ini adalah terbentuknya gurun di bumi, seperti gurun-gurun di Arab Saudi, Australia, dan Afrika.





– Angin Muson





Angin muson atau angin musim ialah jenis angin yang terjadi secara periodik atau angin yang arahnya selalu berubah secara berlawanan pada jangka waktu tertentu.





Angin muson terbentuk akibat perbedaan tekanan udara yang sangat kontras. Perlu diketahui, permukaan bumi berisikan dua jenis, ialah daratan dan lautan. Dua permukaan yang saling bertolak belakang ini memiliki kemampuan berlawanan dalam menerima energi panas.





Wilayah daratan mempunyai kesanggupan lebih gampang menyerap dan melepaskan energi panas. Sementara daerah lautan condong lebih susah untuk menerima serta melepaskan energi panas sebab berupa cairan.





Sifat fisik antar kedua kawasan inilah yang mengakibatkan terjadinya perbedaan kerapatan dan tekanan udara. Akibat perbedaan tekanan udara yang antara daratan dan lautan, maka terjadilah pedoman massa udara yang kemudian diketahui sebagai angin muson atau monsoon.





Di Indonesia ada dua jenis angin muson, adalah angin muson barat dan angin muson timur dengan penjelasan selaku berikut:






  • Angin Muson Barat





Pada bulan Oktober sampai April, letak matahari akan bergeser ke kepingan bumi selatan. Hal ini menjadikan benua Australia mengalami ekspresi dominan panas sehingga tekanan udara menjadi rendah. Sebaliknya, benua Asia akan mengalami ekspresi dominan masbodoh sehingga tekanan udaranya lebih tinggi.





Kedua fenomena ini akan menyebabkan angin muson barat mengalir dari wilayah Asia ke Australia lewat Samudera Hindia dan sebagian besar Kepulauan Indonesia. Kadar uap air muson barat akan meningkat sebab melewati samudera yang luas. Uap air ini kemudian jatuh berupa hujan dengan intensitas tinggi di atas kawasan Indonesia, sehingga mengalami musim hujan.






  • Angin Muson Timur





Pada bulan April sampai Oktober, letak matahari akan bergeser ke cuilan bumi utara. Hal ini menjadikan benua Asia mengalami animo panas sehingga tekanan udara menajdi rendah. Sebaliknya, benua Australia akan mengalami isu terkini cuek sehingga tekanan udaranya lebih tinggi.





Fenomena ini menjadikan angin muson timur mengalir dari Australia ke Asia melalui maritim-laut sempit di sekeliling Kepulauan Indonesia bagian selatan khatulistiwa. Oleh sebab melalui kawasan bahari yang sempit, maka angin muson timur mengandung uap air dengan kadar rendah untuk dijatuhkan sebagai hujan. Akibatnya, Indonesia akan mulai memasuki isu terkini kemarau.





jenis angin




2. Angin Lokal





Angin setempat adalah JENIS angin yang hanya berembus di wilayah dan waktu tertentu, seperti angin darat ataupun angin maritim. Selain itu, ada pula jenis angin lokal lainnya, adalah angin gunung, angin lembah, angin siklon, angin anti siklon, dan angin fohn.





– Angin Darat dan Angin Laut





Bagi yang mungkin tinggal di tempat pesisir pantai niscaya tidak asing dengan adanya angin darat dan angin bahari. Angin jenis ini biasa digunakan para nelayan tradisional untuk membuatkan layar dan pergi melaut untuk mencari ikan.





Sesuai dengan namanya, angin darat bertiup dari daratan ke laut. Begitu pula sebaliknya, angin laut yaitu angin yang bertiup dari laut menuju ke darat.





Seperti yang kita ketahui, daratan merupakan benda padat sehingga lebih mudah menerima ataupun melepas energi panas. Akibatnya, ketika malam tiba, maka suhu di daratan menjadi lebih cuek dibandingkan dengan bahari sehingga tekanan udaranya pun jauh lebih besar. Hal tersebut menjadikan terjadinya aliran angin dari darat menuju bahari. Peristiwa ini lalu dikenal selaku angin darat.





Saat siang hari, daratan lebih singkat menerima energi panas daripada laut. Dengan begitu, tekanan di daratan menjadi lebih rendah dibandingkan lautan. Peristiwa ini menimbulkan pedoman angin dari maritim menuju darat yang lalu dikenal dengan istilah angin maritim.





– Angin Gunung dan Angin Lembah





Jenis angin lokal berikutnya adalah angin gunung dan angin lembah yang umumnya terjadi di sekeliling wilayah pegunungan. Kedua jenis angin ini terbentuk selaku akhir adanya perbedaan suhu.





Di pagi hingga menjelang siang hari, bab lereng atau punggung pegunungan lebih dahulu mendapat paparan sinar matahari dibandingkan dengan wilayah lembah. Akibatnya yaitu daerah lereng menjadi lebih singkat panas dan menjadi pusat tekanan rendah.





Sementara suhu udara di tempat lembah masih relatif dingin sehingga menjadi sentra tekanan tinggi. Dengan demikian, massa udara akan bergerak dari lembah ke lereng atau bagian punggung gunung. Nah, massa udara yang bergerak inilah yang lalu diketahui sebagai angin lembah.





Sedangkan pada malam hari, suhu udara yang ada di kawasan gunung menjadi sangat rendah sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dari gunung ke lembah yang masih relatif hangat. Pergerakan udara ini disebut sebagai angin gunung.





– Angin Siklon dan Angin Anti Siklon





angin siklon merupakan hembusan udara dari tempat bertekanan maksimum ke kawasan bertekanan minimum. Angin ini biasanya berputar ke arah bertentangan dengan jarum jam di bumi bagian utara dan berputar searah jarum jam di bumi bagian selatan.





Sebaliknya, angin anti siklon adalah angin yang berputar dari tempat bertekanan maksimum ke kawasan bertekanan minimum dengan arah ke luar. Di bagian bumi utara, angin anti siklon berputar searah jarum jam dan di bumi bab selatan, angin anti siklon berputar bertentangan dengan arah jarum jam.





– Angin Fohn





Nyaris serupa dengan angin gunung dan angin lembah, angin fohn yaitu angin yang bergerak menuruni pegunungan. Selain bersifat membawa panas dan kering, angin ini terjadi dalam satu rangkaian yang serupa dengan hujan orografis atau hujan yang terjadi di kawasan pegunungan.





Angin fohn terjadi dikala gerakan massa udara dari daerah pantai yang mengandung uap air naik melalui lereng gunung. Setiap massa udara bergerak naik, maka suhunya menjadi kian menyusut.





Akibat penurunan suhu yang terjadi secara terus menerus, pada ketinggian tertentu terjadilah proses kondensasi atau pengembunan. Proses tersebut membentuk awan yang selanjutnya jatuh selaku hujan orografis di daerah lereng pegunungan yang menghadap pantai.





Massa udara yang kering karena uap airnya sudah jatuh selaku hujan tersebut akan terus bergerak menuruni lereng pegunungan yang membelakangi pantai. Nah, massa udara yang bergerak turun tersebut dinamakan angin fohn atau angin jatuh.





Gerakan angin yang terus turun dari ketinggian mengakibatkan suhu angin meningkat. Inilah yang lalu mengakibatkan angin fohn bersifat panas dan kering.


0 Response to "Angin – Pemahaman, Proses Terjadi, Aspek Efek, Jenis & Penyebab"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel